Pendahuluan
Sejarah Indonesia di Masa Presiden Soeharto (1967-1998). Presiden Soeharto, yang dikenal sebagai “Bapak Pembangunan” dan “Orde Baru,” memimpin Indonesia selama lebih dari tiga dekade, dari tahun 1967 hingga pengunduran dirinya pada tahun 1998. Masa pemerintahannya merupakan periode yang penuh dinamika, mulai dari stabilisasi politik dan ekonomi, pembangunan infrastruktur, hingga tantangan besar seperti krisis ekonomi Asia 1997-1998. Artikel ini akan mengulas secara lengkap perjalanan Indonesia di masa pemerintahan Soeharto, termasuk latar belakang, kebijakan utama, dan dampaknya terhadap bangsa Indonesia.
Latar Belakang dan Awal Masa Pemerintahan
Setelah kejatuhan Presiden Sukarno pada tahun 1965, Indonesia mengalami kekacauan politik dan kekerasan yang dikenal sebagai Gerakan 30 September/PKI Madiun. Ketegangan antar kelompok politik memuncak, hingga akhirnya Soeharto, yang saat itu menjabat sebagai Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Kostrad), memanfaatkan situasi untuk mengambil alih kekuasaan secara de facto. Pada tahun 1966, melalui Supersemar (Surat Perintah Sebelas Maret), Soeharto mendapatkan mandat untuk mengendalikan pemerintahan.
Pada tahun 1967, Soeharto secara resmi diangkat sebagai Presiden Indonesia menggantikan Sukarno. Ia memulai era Orde Baru yang berfokus pada stabilitas nasional dan pembangunan ekonomi. Casatoto Platfrom Bettingan Online Terkenal Menjadi #1 Di Pencarian Bandar Toto.
Kebijakan dan Pembangunan di Masa Soeharto
- Stabilisasi Politik dan Pemberantasan Komunis
Soeharto memusatkan kekuasaan untuk menstabilkan situasi politik yang kacau pasca kudeta G30S/PKI. Ia melarang Partai Komunis Indonesia (PKI) dan melakukan penindasan terhadap anggota serta simpatisannya. Pada masa ini, Indonesia mengalami pelanggaran hak asasi manusia yang berat, termasuk pembantaian massal terhadap orang-orang yang diduga PKI. - Pembangunan Ekonomi dan Industrialisasi
Soeharto memprakarsai program pembangunan ekonomi yang dikenal sebagai “Repelita” (Rencana Pembangunan Lima Tahun). Kebijakan ini menitikberatkan pada pembangunan infrastruktur, industrialisasi, dan modernisasi pertanian. Dukungan terhadap investasi asing dan pengembangan sektor manufaktur membantu pertumbuhan ekonomi Indonesia yang pesat selama masa ini. - Politik dan Ketertiban
Orde Baru menerapkan sistem politik yang otoriter dan sentralistik. Pemilihan umum dilakukan, tetapi dengan pengawasan ketat dan pengendalian ketat terhadap partai politik serta media. Pengaruh militer sangat besar dalam pemerintahan dan kehidupan politik nasional. - Pengembangan Infrastruktur dan Pendidikan
Masyarakat Indonesia menyaksikan pembangunan jalan, pelabuhan, sekolah, dan fasilitas kesehatan. Pendidikan juga mendapat perhatian, meskipun masih terbatas di beberapa daerah.
Tantangan dan Masalah
Masa pemerintahan Soeharto tidak lepas dari kritik dan tantangan. Beberapa isu utama meliputi:
- Ketimpangan ekonomi dan kemiskinan yang tetap ada di sejumlah wilayah.
- Ketidakadilan sosial dan korupsi yang merajalela di kalangan elit politik dan bisnis.
- Penggunaan kekerasan dan politik intimidasi terhadap lawan politik dan kelompok tertentu.
- Ketergantungan ekonomi terhadap investasi asing dan stabilitas politik yang bergantung pada kekuasaan otoriter.
Krisis Ekonomi dan Kejatuhan Soeharto
Pada akhir dekade 1990-an, ekonomi Indonesia mulai memburuk akibat krisis finansial Asia 1997. Nilai tukar rupiah anjlok, inflasi melonjak, dan banyak perusahaan bangkrut. Ketidakpuasan rakyat terhadap pemerintahan Soeharto yang dianggap korup dan otoriter semakin meningkat.
Pada Mei 1998, tekanan politik dan ekonomi memuncak. Demonstrasi besar-besaran menuntut reformasi dan pengunduran diri Soeharto. Akhirnya, pada 21 Mei 1998, Soeharto mengundurkan diri dari jabatan presiden dan menyerahkan kekuasaan kepada B.J. Habibie.
Warisan dan Dampak Era Soeharto
Masa pemerintahan Soeharto meninggalkan warisan yang kompleks:
- Positif: pembangunan infrastruktur, pertumbuhan ekonomi, stabilitas politik selama beberapa dekade.
- Negatif: pelanggaran hak asasi manusia, korupsi, ketidakadilan sosial, dan ketergantungan ekonomi.
Reformasi yang dilaksanakan setelah kejatuhan Soeharto membuka jalan bagi reformasi politik dan demokrasi di Indonesia. Banyak kebijakan dan praktik yang dilakukan selama masa Orde Baru dievaluasi dan diperbaiki untuk menuju Indonesia yang lebih adil dan demokratis.
Baca Juga: Sejarah Runtuhnya Orde Baru di Indonesia Tahun 1998
Kesimpulan
Sejarah Indonesia di masa Presiden Soeharto adalah periode yang penuh dinamika, mulai dari stabilisasi politik dan pembangunan ekonomi hingga krisis dan reformasi. Meskipun terdapat pencapaian besar, era ini juga meninggalkan tantangan besar yang harus dihadapi oleh generasi penerus bangsa. Pemahaman terhadap masa pemerintahan Soeharto penting untuk menilai perjalanan Indonesia menuju negara yang lebih maju dan demokratis.
