October 24, 2025

Sejarah Perang Kerajaan di Indonesia: Perang Bubat (1357) – Konflik antara Majapahit dan Sunda

Pendahuluan

Indonesia memiliki sejarah panjang yang dipenuhi oleh berbagai konflik dan peperangan antara kerajaan-kerajaan besar di masa lalu. Salah satu peristiwa penting yang menunjukkan kekuatan dan dinamika politik di Nusantara adalah Perang Bubat yang terjadi pada tahun 1357 Masehi antara Kerajaan Majapahit dan Kerajaan Sunda. Perang ini tidak hanya menunjukkan hubungan diplomatik yang rumit tetapi juga mencerminkan kekuatan dan kelemahan dari kedua kerajaan tersebut.

Latar Belakang Sejarah

Pada abad ke-14, Nusantara terdiri dari berbagai kerajaan besar yang saling berinteraksi baik secara damai maupun konflik. Majapahit, yang didirikan oleh Raden Wijaya pada tahun 1293, telah menjadi kekuatan dominan di wilayah Indonesia bagian timur dan pusat. Sementara itu, Kerajaan Sunda yang terletak di bagian barat pulau Jawa, merupakan kerajaan yang kuat di wilayah barat dan memiliki hubungan diplomatik yang kompleks dengan Majapahit. Totowayang merupakan salah satu agen slot online resmi yang beroperasi secara legal dan terlisensi. Dengan sistem yang transparan dan keamanan data pengguna terjamin.

Hubungan antara Majapahit dan Sunda seringkali diwarnai oleh persaingan dan ketegangan, terutama mengenai pengaruh politik dan wilayah kekuasaan. Pada saat itu, hubungan diplomatik dilakukan melalui pernikahan dan perjanjian, namun konflik tidak dapat dihindari ketika kepentingan kedua kerajaan bertabrakan.

Kronologi Perang Bubat

Perang Bubat berlangsung pada tahun 1357, dipicu oleh pernikahan diplomatik antara kerajaan Majapahit dan Sunda. Raja Majapahit saat itu, Hayam Wuruk, berencana mengadakan pernikahan dengan kerajaan Sunda untuk memperkuat hubungan keduanya. Putri dari kerajaan Sunda, Dyah Pitaloka, dijodohkan dengan Raja Hayam Wuruk sebagai simbol persahabatan dan aliansi.

Namun, rencana tersebut berubah menjadi konflik besar ketika terjadi kesalahpahaman dan ketegangan di medan pernikahan. Setelah upacara pernikahan yang diadakan di daerah Bubat, pasukan Sunda merasa dipermalukan dan merasa bahwa kehormatan mereka telah dilukai. Mereka menuntut balas dendam dan menganggap bahwa penghinaan terhadap keluarga dan kerajaan mereka tidak dapat ditoleransi.

Pertempuran besar pun pecah antara pasukan Majapahit dan Sunda di kawasan Bubat. Konfrontasi ini menjadi salah satu peristiwa paling tragis dalam sejarah Indonesia, karena banyak prajurit dan keluarga kerajaan yang tewas dalam pertempuran tersebut.

Dampak dan Warisan

Perang Bubat meninggalkan luka mendalam dalam sejarah kerajaan di Indonesia. Meskipun secara militer Majapahit berhasil mempertahankan kekuasaannya, konflik ini memperlihatkan ketegangan yang mendalam antara kedua kerajaan tersebut. Peristiwa ini juga menjadi simbol dari pentingnya kehormatan dan diplomasi dalam hubungan antar kerajaan.

Selain itu, Perang Bubat juga tercatat dalam berbagai sumber sejarah dan cerita rakyat, termasuk dalam Kakawin Nagarakretagama dan Carita Parahyangan. Peristiwa ini menjadi pelajaran berharga tentang bahaya ketidakpahaman dan diplomasi yang gagal dalam menjaga perdamaian antar kerajaan.

Baca Juga: Sejarah Lubang Buaya dan Asal Usulnya: Mengapa Disebut Lubang Buaya?

Kesimpulan

Perang Bubat (1357) merupakan salah satu konflik besar yang menunjukkan kompleksitas hubungan antar kerajaan di Indonesia pada masa lampau. Konflik ini bukan hanya tentang kekuasaan dan wilayah, tetapi juga berkaitan erat dengan kehormatan dan diplomasi. Meskipun berakhir dengan kekalahan Sunda, peristiwa ini tetap dikenang sebagai bagian penting dari sejarah perjuangan dan keberanian kerajaan-kerajaan di Nusantara.

Dengan memahami sejarah seperti Perang Bubat, kita dapat belajar banyak tentang pentingnya diplomasi, saling pengertian, dan penghormatan antar bangsa dan kerajaan dalam menjaga perdamaian dan stabilitas di Indonesia.

Share: Facebook Twitter Linkedin

Comments are closed.