November 8, 2024

Tuduhan Keterlibatan PKI Dalam G30S PKI

TOTOWAYANG – Tuduhan Keterlibatan PKI, Partai Komunis Indonesia (PKI) dituduh terlibat dalam peristiwa G30S. Beberapa bukti yang mengarah pada keterlibatan PKI antara lain:

  • Letnan Kolonel Untung, pemimpin gerakan G30S, diketahui memiliki hubungan dekat dengan PKI. Ia pernah menjadi ajudan Gubernur Sumatra Utara yang merupakan anggota PKI.
  • Banyak perwira tinggi Angkatan Darat yang terlibat dalam G30S juga merupakan simpatisan dan anggota PKI.
  • Dalam pidato radio pelaku G30S menyebutkan tujuan mereka adalah membasmi Dewan Jenderal yang dituduh sebagai antek Nekolim. Istilah Nekolim merupakan propaganda PKI.
  • Setelah G30S gagal, ribuan anggota PKI melarikan diri ke luar negeri. Tindakan ini dianggap sebagai bukti pengakuan bersalah.
  • PKI adalah satu-satunya partai politik yang mendukung dan memuji gerakan G30S setelah terjadi.
  • Ada informasi bahwa PKI berencana melakukan kudeta dengan dalih membela Presiden Soekarno.

Dengan berbagai bukti tersebut, PKI dituduh sebagai dalang di balik peristiwa G30S. Tuduhan ini kemudian digunakan Soeharto sebagai justifikasi untuk menumpas habis PKI di Indonesia.

Tuduhan Keterlibatan PKI : Reaksi Soeharto

Soeharto, yang saat itu menjabat sebagai Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Kostrad), dengan cepat mengambil tindakan untuk menumpas PKI dan merebut kekuasaan dari Soekarno.

Ia memanfaatkan situasi kacau pasca G30S untuk mengkonsolidasikan kekuatan militer dan politiknya. Pada 2 Oktober 1965, Soeharto membentuk Kopkamtib (Komando Operasi Pemulihan Keamanan dan Ketertiban) yang dikendalikan oleh militer. Kopkamtib pun mulai menangkapi, menahan dan mengeksekusi ribuan anggota dan simpatisan PKI.

Selain itu, Soeharto juga melancarkan kampanye propaganda yang menyalahkan PKI sebagai dalang di balik G30S. Ia menyebarkan narasi bahwa PKI berencana menggulingkan pemerintahan dan mewujudkan Indonesia komunis. Kampanye ini berhasil meningkatkan sentimen anti-komunis di masyarakat.

Pada Maret 1966, Soeharto berhasil memaksa Soekarno menandatangani Supersemar, yang secara efektif mentransfer kekuasaan ke militer. Soekarno pun semakin terpinggirkan hingga akhirnya digulingkan dari jabatannya pada 1967, yang menandai berakhirnya Orde Lama dan dimulainya Orde Baru di bawah kepemimpinan Soeharto.

Pembantaian Massal

Setelah peristiwa G30S pecah, pemerintah Orde Baru di bawah Jenderal Soeharto segera memulai pembersihan massal terhadap anggota dan simpatisan Partai Komunis Indonesia (PKI) di seluruh Indonesia. Pembantaian dimulai beberapa hari setelah peristiwa G30S dan berlangsung hingga berbulan-bulan.

Diperkirakan ratusan ribu hingga jutaan orang tewas selama periode ini. Banyak yang dieksekusi tanpa melalui pengadilan oleh militer maupun warga sipil. Mayat-mayat korban dibuang ke sungai, lubang timbunan, atau tempat pembuangan sampah secara masal.TOTOWAYANG

Pembantaian dilakukan tidak hanya terhadap anggota PKI, tetapi juga keluarga mereka, simpatisan, dan siapa pun yang diduga memiliki hubungan dengan PKI. Ribuan desa dibakar dan warga sipilnya dibantai. Ini adalah salah satu pembunuhan massal dan pelanggaran hak asasi manusia terburuk dalam sejarah Indonesia.

BACA JUGA : Sejarah G30S PKI Tragedi Berdarah Masa Lalu Indonesia

Share: Facebook Twitter Linkedin